Jakarta kota sejuta mimpi,kota dimana menjanjikan kesenangan hidup dan betapa kerasnya hidup.Sudah pemandangan sehari hari melihat yang satu menangis karna ke keyangan dan yang satu menangis karna kelapran.Kota dengan sejuta kebohongan mulai dari para orang pemengemis yang mengaku miskin.Sampai pejabat yang korupsi miliaran.Begitu lah Jakarta ,kota yang menyilaukan membuat banyak yang dating berbodong bondong bagai laron ke Jakarta.
“Kamu yakin dengan keputusan mu  Ka?”
“Ya Ron,gue yakin ini keputusan yang terbaik”
“Kalo emang itu pilihan kamu ,aku ngak bias larang moga kamu  kamu ngak salah”
“Thanks loe sohib terbaik yang gue miliki”
“Ya udah gue bantu loe ngurus visa ,loe juga selesaian apa yang perlu loe selesaian!”
“Ok”
Dengan ragu Friska mengendarai motor menuju sebuah rumah yang dia rindukan.Dirumah itu hidup berjuta kenangan tentang mimpi yang kini telah hancur.Disana dia merasakan kehangatan sebuah keluarga.Disana dia pernah bermimpi ,untuk memeilki keluarga walau kini semua uda hancur.
Dari jauh dia melihat senyuman wanita tua yang ramah.Dengan langkah agak tertahan dia menuju dan memasuki rumah itu.”Assalamualaikum mak”Katanya turun dan mencium tangan lembut yang begitu dia rindukan.
                                                     “Kamu da lama ngak kesini?Kemana aja”
                                                     “Aku ngak kemana mana kok mak,Cuma agak sibuk dikit.”
                                                    “Sayang Ari belum pulang ,kamu mau nunggu paling bentar  lagi dia pulang!”
                                                     “Ngak usah mak ,aku ngak bias lama lama aku ada janji mala ini”
                                                     “Jadi kamu kemari ngapain?”
                                                    “Aku mau pamit ma amak,kalo ada salah maafin ya  mak.Sekalian mau ngasih oleh oleh kemaren aku kepadang.Oleh oleh kampung moga amak suka”
                                                     “Emang kamu kemana?”
                                                     “Ngak Cuma ada kerjaan di luar,oh ya Ka titip ini ya buat Ari,tolong kasih kalo dia da pulang .Ka pergi dulu ya Mak ,makasih”Katanya mencium tangan keriput itu.
Dengan  langkah gontai Ari memasuki rumah,macet dia harus menunggu ampe dua jam untuk pulang kerumah.Dia menuju kulkas dan meminum habis sebotol air dingin.Dia terdiam melihat sebungkus kotak di meja makan yang bertulisan for Ari.”Mak siapa yang ngirim bingkisan untuk Ari?”Teriaknya
                                                                                                “Oh mak hampir lupa,tadi Friska kesini nitip  itu buat kamu”
                Ari hanya diam menatap bingkisan itu,ada perasaan marah kesal brkecamuk di dalam hatinya. Bukanya dia uda melarang Friska untuk dat ang kerumah?Tapi kenapa dia masih ngeyel dan dating bukan diantara mereka ngak ada apa apa lagi?
                “Kok begong  buka dong ngak baik gitu.Dia susah susah anterin kesini.Padahal tadi mak bilang tunggu dulu  tapi sepertinya dia buru buru”
                “Ya Ari buka di atas aja”
                Dengan malas dia buka  bingkisan itu,matanya langsung terbelak begitu melihat isinya tiket jalan jalan ke  Jogja selama seminggu.Udah lengkap dengan penginpan makan dan juga guide. Disitu ada sebuah surat berwarna biru .
                Dear Ari
Apa kabar,kamu pasti sehat sehat sehat ajakan ,selamat hari kita kenal dan bertemu.Walau aku berharap ini hari jadian kita.Tapi aku lupa kalo kamu uda ngak sama aku lagi hehehe.Tapi kamu tetap pacar bagi ku,orang yang paling ku cintai.
Sayang aku tau kamu lelah dengan ku ,kata kamu aku suka maksa kamu ,egois dan banyak lagi kejelekan ku yang kamu kamu ngak suka.
Tapi jujur aku masih berhrap dan mencintai kamu,berharap kita sebagai kekasih lagi dan merasakan hangantany pelukan mu.
Aku selama ini sengaja diam dan tak menghubungi kamu lagi,aku kecew a dan sedih melihat kamu lebih mendengar kata teman kamu tentang aku.
Dan menuduh aku ini tukang fitnah tapi aku percaya kebeneran pasti menemukan jalannya.Andai kamu menulis kekurangan ku di buku seribu halaman dan tiap barisnya berisi kekurangan dan kelemahan ku ,mungkin rasanya tak sesakit ini.
Tapi kini izinkan aku bertanya  apa kamu ada untuk aku ketika aku nangis?ngak tapi aku dia tahukah kamu kata teman ku tentang kamu ?Kamu bukan laki laki yang tulus mencintai ku.Namun kenapa aku tak mendengar?Karna aku percaya hati ku kalau kamu tulus.
Kamu selalu mempedulikan teman wanita mu,Dan kamu bilang aku sering berpikir jelek tentang mereka.
Kamu mau tahu kenapa karna aku begitu mencintai mu,jangan meilhat kamu chating,atau berduan dengan mereka.Melihat mu memandang foto model di majalah pun aku cemburu.
Sayang kamu tak perna membantu ku dalam apa pun ,bahkan kamu lebih memilih teman mu dari aku.Tapi  kenapa aku masih bertahan dan mencintai mu?Aku berpikir kamu ingin aku mandiri tak terngantung pada mu,dan teman ku bilang kamu tak mencintai ku.
Sayang kau selalu membuat ku tak nyaman berada disekeliling teman teman mu?Tahu kah kamu aku selalu berteriak di dalam hati ini bukan dunia ku.Tapi kenapa aku bertahan ?Karna cinta ku pada mu,teman bilang bodoh karna kamu tak perna mau masuk ke dunia ku.Kamu tak mau mendengar betapa indahnya gunung jernihnya air terjun dan banyak lagi.
Sayang banyak hal yang ingin ku tulis akan kekurangan mu ,namun pasti tak kan pernah cukup. Kenapa aku bertahan padahal kamu sendiri tahu banyak laki laki di luar sana yang mengingikan ku?
Karna hati ku telah memilih kamu,tapi kali ini aku biarkan kamu menjauh mendengar cerita tetang aku dari orang yang tak menyukai ku.
Biarlah kebenaran pasti menemukan jalannya sendiri.
Kamu sempurna bagi ku ,aku terima kekurangan  mu walau kamu tak bisa terima aku apa adanya.
Sayang aku tahu kamu pengen ke Jogya ak u sengaja beliin sorry ya aku dating kerumah kamu. Berliburlah biar kamu tenang.Biar kamu bisa buang segala kenangan indah tentang kita.
I love u
Ari  hanya terdiam membaca surat itu,dia melihat sebuah handphone berwarna hitam .Dia membuka handphone dia melihat walpapernya masih sama foto mereka berdua .Dia melihat begitu banyak foto mereka berdua.Dia tersenyum melihat semuanya ada rasa rindu di hatinya.Rindu akan cerewetnya Friska rindukan hangatnya pelukannya.Ari memecet handphonenya menelpon no Friska,
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif”
“Apa aku ke mess dia aja?”
               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAMUAN SIJUNDAI GUNA-GUNA KELAS TINGGI MINANGKABAU