Mendeteksi Kandidat Pekerja Buruk yang Tampak Sempurna
Persaingan dunia kerja saat ini memang
sangat ketat. Posisi kita sebagai pelamar pekerjaan mengharuskan kita
untuk tampil sempurna di depan para penguji dan pemberi kerja. Tentu
tidak ada perusahaan yang mau meng-hire seseorang yang tampak tidak
rapi, tidak kompeten dan tidak mampu menguasai bidang yang sedang
membutuhkan pekerja handal.
Tapi di sisi lain, bila kita berada di
posisi pemberi kerja, kita juga harus jeli untuk mendeteksi kandidat
pekerja yang hanya bisa tampil sempurna di atas kertas. Kini tidak
masalah kalau kita menemukan kandidat pekerja seperti itu, sebab kita
juga bisa mengenali dan mengantisipasinya melalui 5 tips berikut ini :
1. Kandidat yang Hanya Berbicara Tentang Diri Sendiri
Mewawancarai kandidat pekerja memang
menjadi salah satu waktu yang tepat untuk tanya jawab seputar kondisi
dan kompetensi sang pekerja. Tapi bukan berarti kita harus meluangkan
waktu mendengarkan kandidat pekerja tersebut sibuk berbicara tentang
dirinya sendiri.
Kandidat yang berbicara mengenai dirinya
sendiri memang bisa menggambarkan pribadi yang percaya diri, akan
tetapi kita juga harus hati-hati terhadap kandidat seperti ini. Cobalah
memancing kandidat pekerja untuk membicarakan mengenai orang lain,
misalnya sosok sukses yang menjadi inspirasi baginya atau orang-orang
yang mendukung kesuksesan hidupnya. Cara ini tentu ampuh untuk menguji
sisi egosime dari seorang kandidat pekerja.
2. Berusaha untuk Menonjolkan Dirinya Sendiri
Mungkin kategori kandidat seperti ini
agak rancu dengan jenis kandidat pekerja yang berbicara tentang dirinya
sendiri. Tapi jelas saja kalau kedua kategori ini ada bedanya. Ketika
seorang kandidat pekerja mulai membicarakan tentang komunitasnya atau
teman-teman sekelasnya ketika sekolah dulu, orang yang berusaha
menonjolkan dirinya sendiri akan selalu membuat cerita mengenai one man
show. Dimana mereka akan jadi bagian yang menonjol dalam hal
menyelamatkan #komunitas atau meraih kesuksesan absolut dalam komunitas tersebut.
Sesi wawancara kerja memang jadi ajang
untuk “menjual prestasi”. Namun sebagai pemberi kerja, kita harus
hati-hati dengan kandidat seperti ini. Jangan sampai mereka yang sudah
kita pekerjakan malah mencuri ide kreatifitas kita hanya untuk
kepentingan reputasi mereka semata.
3. Tidak Membicarakan Kekurangan
Tidak ada manusia yang sempurna. Semua
orang pasti punya kekurangan, termasuk kandidat pekerja yang kita
wawancarai. Sejumlah artikel tentang melamar kerja memang mengajarkan
kita untuk menjawab hal-hal yang sifatnya klise seperti “perfeksionis”
atau “terlalu tepat waktu” sebagai jawaban yang sempurna. Tapi alangkah
baiknya kalau sang kandidat pekerja bisa memberikan jawaban lain yang
mampu menggambarkan dirinya secara keseluruhan.
Akan sangat aneh bila seorang kandidat
pekerja tidak bisa menyebutkan kelemahan dirinya sendiri dan selalu
menganggap segala pekerjaan yang ia jalankan berlangsung dengan
sempurna. Karena lebih baik bila mengakui kekurangan diri dan meminta
saran dari orang lain untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
4. Mereka Melaksanakan Proses Secara Tidak Profesional
Hal-hal kecil dalam wawancara bisa
menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan dari seorang kandidat
pekerja. Ketika mereka datang terlambat ke lokasi wawancara yang sudah
ditetapkan atau tidak membawa kelengkapan #aplikasi yang kita inginkan, tentu saja ini menjadi suatu tanda bahwa kandidat tersebut tidak memiliki kesungguhan.
Kita bisa saja terpukau dengan gaya
berbicara mereka yang begitu sempurna, tapi ingatlah bahwa suatu
pekerjaan harus melalui suatu proses yang baik untuk mendapatkan hasil
yang sempurna. Bagaimana mungkin seseorang bisa menghasilkan sesuatu
yang sempurna kalau mereka tidak bisa menyelesaikan semua prosesnya
dengan baik?
5. Waspada dengan Kandidat yang Terlalu Sempurna
Semua orang yang melamar pekerjaan tentu
ingin memiliki deskripsi yang paling mendekati jobdesk yang dibutuhkan.
Tapi rupanya kita juga harus hati-hati dengan kandidat yang tampak
terlalu sempurna dengan pekerjaannya.
Ketika mereka punya alasan untuk
meninggalkan pekerjaan lamanya yang tampak begitu sempurna, maka
kemungkinan mereka juga punya alasan untuk meninggalkan pekerjaan di
perusahaan kita pada lain kesempatan.
Apa yang tampak baik di mata kita, belum
tentu memang baik secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dalam memilih
kandidat pekerja yang berkualitas kita juga harus berhati-hati dan
berupaya memperhatikan setiap aspek dari pribadi seorang kandidat
pekerja.
Komentar
Posting Komentar